Masa Tanam Cabai Berapa Lama? Pertumbuhan dan Usia Panen

Diposting pada
5/5 - (1 vote)

Masa Tanam Cabai – Cabai adalah salah satu komoditas hortikultura yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Cabai memiliki berbagai manfaat, baik sebagai bumbu masak, obat herbal, maupun sumber pendapatan bagi petani.

Namun, menanam cabai tidaklah mudah. Cabai membutuhkan perawatan khusus agar dapat tumbuh subur dan menghasilkan buah yang berkualitas. Salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan budidaya cabai adalah masa tanam.

Masa tanam cabai berbeda-beda tergantung pada jenis, varietas, iklim, dan kondisi lahan. Masa tanam cabai yang tepat akan mempengaruhi produktivitas, kualitas, dan daya tahan tanaman. Tentu kalian wajib tahu mengenai masa tanam serta bagaimana cara menentukannya.

Oleh karena itu kami akan menjelaskan masa tanam untuk mendapatkan hasil maksimal dari budidaya cabai. Kalian juga akan mengetahui usia panen cabai secara akurat, simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

Apa itu Masa Tanam Cabai?

Berapa lama masa tanam cabe

Masa tanam cabai adalah periode waktu yang dibutuhkan oleh tanaman cabai untuk mencapai fase panen. Masa tanam cabai dapat dihitung dari saat bibit cabai ditanam di lahan sampai saat cabai siap dipetik.

Masa tanam cabai dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jenis, varietas, iklim, dan kondisi lahan. Jenis cabai yang umum dibudidayakan di Indonesia adalah cabai rawit, keriting, besar serta paprika.

Setiap jenis cabai memiliki masa tanam yang berbeda-beda. Secara umum, masa tanam cabai rawit adalah 90-100 hari, cabai keriting adalah 90-105 hari, dan cabai paprika adalah 110-120 hari. Untuk informasi lebih detail simak pada tabel berikut ini:

No.Jenis CabaiMasa Tanam (Hari)
1Cabai Rawit90-100
2Cabai Merah Besar100-110
3Cabai Merah Keriting95-105
4Cabai Hijau Besar100-110
5Cabai Hijau Keriting95-105
6Cabai Gendol90-100
7Cabai Jalapeno100-110
8Cabai Setan90-100
9Cabai Pelangi95-105
10Cabai Racoto100-110
11Paprika110-120
12Cabai Ceri80-90
13Cabai Cayenne95-105
14Cabe Serrano100-110
15Cabai Rawit Domba90-100
16Chili Tepin80-90
17Cabai Gendot90-100
18Cabai Katokkon95-105
19Cabai Jawa100-110
20Cabai Jalapeno100-110
21Cabai Putih95-105

Varietas cabai adalah kultivar atau subspesies dari jenis cabai yang memiliki ciri khas tertentu, seperti bentuk, warna, ukuran, rasa, dan daya tahan terhadap hama dan penyakit. Setiap varietas cabai juga memiliki masa tanam yang berbeda-beda.

Misalnya, varietas cabai rawit yang populer di Indonesia adalah cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai rawit putih, dan cabai rawit pelangi. Masa tanam cabai rawit merah adalah 100-110 hari, cabai rawit hijau adalah 100-110 hari, cabai rawit putih adalah 95-105 hari, dan cabai rawit pelangi adalah 95-105 hari.

Iklim mempengaruhi masa tanam cabai karena iklim menentukan suhu, curah hujan, kelembaban, dan intensitas cahaya matahari yang diterima oleh tanaman cabai. Iklim yang ideal untuk menanam cabai adalah iklim tropis dengan suhu 25-30°C, curah hujan 1000-1500 mm/tahun, kelembaban 60-80%, dan intensitas cahaya matahari 8-10 jam/hari.

Kondisi lahan juga mempengaruhi masa tanam cabai karena kondisi lahan menentukan ketersediaan air, nutrisi, dan oksigen yang dibutuhkan oleh tanaman cabai. Kondisi lahan yang ideal untuk menanam cabai adalah tanah yang gembur, subur, drainase baik, pH 5,5-6,5, dan kandungan bahan organik tinggi.

Pertumbuhan Cabai dari Minggu ke Minggu

Pertumbuhan Cabai dari Minggu ke Minggu

Pertumbuhan cabai dari minggu ke minggu adalah proses perubahan bentuk dan fungsi tanaman cabai seiring dengan waktu. Pertumbuhan cabai dari minggu ke minggu dapat dibagi menjadi empat fase, yaitu fase vegetatif, fase generatif, fase pematangan, dan fase senescence. Berikut penjelasan tentang pertumbuhan cabai dari minggu ke minggu:

  • Fase vegetatif adalah fase pertumbuhan daun, batang, dan akar tanaman cabai. Fase vegetatif berlangsung sekitar 30-40 hari setelah ditanam, tergantung pada jenis dan varietas cabai. Pada fase ini, tanaman cabai membutuhkan banyak air, nutrisi, dan cahaya matahari untuk tumbuh optimal.
  • Fase generatif adalah fase pembentukan bunga, buah, dan biji tanaman cabai. Fase generatif berlangsung sekitar 40-60 hari setelah tanam, tergantung pada jenis dan varietas cabai. Pada fase ini, tanaman cabai membutuhkan banyak kalium, fosfor, dan kalsium untuk membentuk bunga dan buah yang berkualitas.
  • Fase pematangan adalah fase perubahan warna dan rasa buah tanaman cabai. Fase pematangan berlangsung sekitar 20-30 hari setelah tanam, tergantung pada jenis dan varietas cabai. Pada fase ini, tanaman cabai membutuhkan banyak nitrogen, magnesium, dan besi untuk meningkatkan kandungan capsaicin dan vitamin C pada buah cabai.
  • Fase senescence adalah fase penurunan aktivitas dan kematian tanaman cabai. Fase senescence berlangsung sekitar 10-20 hari setelah tanam, tergantung pada jenis dan varietas cabai. Pada fase ini, tanaman cabai mulai mengalami kerontokan daun, bunga, dan buah, serta menurunnya daya tahan terhadap hama dan penyakit.

Cara Menentukan Masa Tanam Cabai

umur

Menentukan masa tanam yang tepat adalah salah satu kunci untuk mendapatkan hasil maksimal dari budidaya cabai. Menentukan masa tanam cabai yang tepat dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti mengikuti kalender tanam, mengamati fenologi tanaman, dan menghitung umur tanaman.

Kalender tanam adalah alat bantu yang berisi informasi tentang waktu tanam, waktu panen, dan waktu istirahat tanaman untuk setiap jenis dan varietas tanaman. Kalender tanam dapat membantu petani menentukan masa tanam cabai yang sesuai dengan iklim dan kondisi lahan di wilayahnya. Kalender tanam dapat diperoleh dari dinas pertanian, balai penelitian, atau lembaga terkait lainnya.

Fenologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk dan fungsi tanaman seiring dengan perubahan iklim dan lingkungan. Fenologi tanaman dapat membantu petani menentukan masa tanam cabai yang sesuai dengan perkembangan tanaman.

Fenologi tanaman cabai terdiri dari empat fase, yaitu fase vegetatif, fase generatif, fase pematangan, dan fase senescence. Fase vegetatif adalah fase pertumbuhan daun, batang, dan akar tanaman cabai. Fase generatif adalah fase pembentukan bunga, buah, dan biji tanaman cabai. Fase pematangan adalah fase perubahan warna dan rasa buah tanaman cabai. Fase senescence adalah fase penurunan aktivitas dan kematian tanaman cabai.

Umur tanaman adalah jumlah hari yang telah dilewati oleh tanaman sejak ditanam di lahan. Umur tanaman dapat membantu petani menentukan masa tanam cabai yang sesuai dengan jenis dan varietas tanaman. Umur tanaman cabai dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Umur tanaman cabai = (tanggal panen – tanggal tanam) + 1

Musim Tanam Cabai Bulan Apa?

Musim Tanam Cabai Bulan Apa

Secara umum, musim tanam cabai adalah di awal musim hujan Maret dan April dan menjelang musim kemarau antara Mei dan Juni. Namun, ada juga petani yang menanam cabai di luar musim, dengan menghadapi berbagai kendala dan resiko, seperti serangan hama dan penyakit, kekeringan, banjir, dan angin kencang.

Oleh karena itu, petani cabai harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum menentukan musim tanam yang sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangannya. Lantas 1 pohon cabe menghasilkan berapa kg?

Rata-rata 1 pohon cabai dapat menghasilkan sekitar 0,5-10 kg cabai, tergantung pada jenis, varietas, iklim, dan kondisi lahan. Namun, hasil panen cabai juga dipengaruhi oleh masa penanaman, perawatan, dan pemasaran.

Jika petani cabai menanam cabai pada musim yang tepat, melakukan perawatan yang baik, dan menjual cabai dengan harga yang menguntungkan, maka petani cabai dapat meningkatkan pendapatan dari budidaya cabai.

Tips Memaksimalkan Masa Tanam Cabai

budidaya

Mendapatkan hasil maksimal dari masa penanaman cabai bukanlah hal yang mudah. Petani cabai harus melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan daya tahan tanaman cabai. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan oleh petani cabai:

  • Memilih jenis dan varietas cabai yang sesuai dengan iklim dan kondisi lahan di wilayahnya. Jenis dan varietas cabai yang sesuai akan memiliki adaptasi yang baik dan dapat tumbuh optimal di wilayah tersebut.
  • Memilih bibit cabai yang berkualitas. Bibit cabai yang berkualitas adalah bibit yang sehat, bersih, bebas dari hama dan penyakit, memiliki ukuran yang seragam, dan memiliki daya kecambah yang tinggi. Bibit cabai yang berkualitas dapat diperoleh dari penangkar bibit yang terpercaya atau dari hasil seleksi sendiri.
  • Menyediakan lahan yang siap tanam. Lahan yang siap tanam adalah lahan yang telah dibersihkan dari gulma, dibajak, dicangkul, diratakan, dan dibuat bedengan atau lubang tanam. Lahan yang siap tanam juga harus diberi pupuk kandang atau kompos sebagai sumber bahan organik dan pupuk dasar sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.
  • Menanam bibit cabai pada waktu yang tepat. Waktu yang tepat untuk menanam bibit cabai adalah pada pagi atau sore hari, saat suhu dan kelembaban tidak terlalu tinggi. Waktu yang tepat untuk menanam bibit juga harus disesuaikan dengan kalender tanam, fenologi tanaman, dan umur tanaman.
  • Melakukan perawatan tanaman cabai secara rutin. Perawatan tanaman cabai meliputi penyiraman, penyiangan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, dan pemangkasan. Perawatan tanaman cabai harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tanaman cabai.

Kesimpulan

Masa tanam cabai yang tepat dapat menghemat penggunaan sumber daya, mengurangi risiko kerugian akibat faktor lingkungan, dan meningkatkan kualitas dan nilai jual cabai. Lalu kalian bisa menentukan masa tanam cabai yang tepat menggunakan cara di atas. Dengan demikian, kalian dapat mengembangkan usaha budidaya cabai yang menguntungkan dan berkelanjutan.